Di tengah tren penurunan suku bunga dan kenaikan inflasi, penempatan dana dalam bentuk deposito tidak lagi memberikan imbal hasil investasi yang memadai. Hingga November 2025, BI telah menurunkan suku bunga acuan sebesar 125 bps dibandingkan Desember 2024, menjadi 4,75%. Walaupun data BPS menunjukkan inflasi sebesar 2,72% pada November 2025, inflasi riil yang dirasakan masyarakat jauh lebih tinggi. Akibatnya, daya beli turun cukup signifikan. Kondisi ini diperburuk dengan suku bunga pinjaman yang tidak turun secepat suku bunga deposito, sehingga tekanan terhadap kondisi finansial cenderung bertambah.
Dalam situasi seperti ini, strategi keuangan, investasi yang tepat sangat diperlukan untuk menjaga tabungan kita di masa depan. Ketika aset konvensional tidak lagi memberikan return yang memadai, apa langkah yang sebaiknya dilakukan?
Mulailah Berinvestasi
Data menunjukkan peningkatan pesat jumlah investor pasar modal, mencapai 19,1 juta SID (Single Investor Identification), dengan penambahan 4,3 juta investor baru atau naik 58,4% dibandingkan tahun 2024. Sebagian besar peningkatan ini berasal dari generasi muda berusia di bawah 40 tahun atau Millennial dan Gen Z yang memiliki literasi digital tinggi. Hal ini diperkuat dengan data OJK 2024, dimana 79% SID dimiliki kelompok usia di bawah 40 tahun.
Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 juga menunjukkan bahwa kelompok usia 26–35 tahun memiliki tingkat literasi keuangan tertinggi, sedangkan tingkat inklusi keuangan tertinggi dicatat kelompok usia 18–25 tahun. Ini menunjukkan bahwa generasi muda memiliki literasi dan akses layanan keuangan yang baik, sehingga menjadi pendorong utama pertumbuhan investor pasar modal.
Sementara itu, mereka yang berusia 30 tahun ke atas cenderung lebih berhati-hati dalam mengelola keuangan. Umumnya mereka telah berkeluarga, menjadi bagian dari “generasi sandwich”, memiliki KPR, dan fokus pada tabungan pendidikan anak. Dengan beban finansial yang besar, banyak yang ragu untuk memulai investasi—padahal investasi merupakan strategi penting untuk mengimbangi return perbankan yang relatif terbatas.
Bagi yang masih ragu berinvestasi di pasar modal, luangkan waktu untuk belajar investasi saham. Sesungguhnya, investasi saham merupakan salah satu pilihan yang menarik, apalagi kalau ada dana dan waktu lebih, serta ingin imbal hasil tinggi. Kinerja pasar saham Indonesia belakangan ini juga sangat baik, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan tren positif, menembus level 8.500 atau naik 42% dari titik terendahnya di 5.968 pada 9 April 2025. Tren IHSG diproyeksikan akan terus naik sampai akhir tahun 2025.
Sebelum mulai investasi saham, coba lakukan beberapa tips awal:
- Kenali profil risiko: apakah konservatif, moderat, atau agresif.
- Mulailah dengan dana “dingin” dan jumlah kecil. Dana dingin atau dana lebih akan membuat Anda lebih tenang ketika nilai investasi turun, sekaligus membantu memahami risk capacity.
- Pelajari investasi saham dengan tekun. Investasi saham bukan spekulasi. Investasi saham juga bisa untuk strategi jangka panjang. Pelajari saham-saham yang akan dituju dengan menggunakan analisa fundamental dan teknikal yang tepat. Jangan lupa berdiskusi dengan sesama investor untuk referensi lebih jauh.
- Disiplin dalam berinvestasi dan teguhkan hati. Investasi saham perlu disiplin dalam melakukan analisa, berstrategi dan mengimplementasikan strategi tersebut. Fokus pada target, dan berhati teguh saat nilai saham turun, Apabila tidak terlalu berpengaruh kepada strategi dan tujuan keuangan yang sudah direncanakan, tidak perlu ikut-ikut keluar dari pasar saham seperti investor lain.
Lakukan investasi saham secara berkala, jadi intuisi semakin terasah, memahami mekanisme pasar, dan memahami kinerja emiten-emiten yang potensinya.
Investasi Saham di Growin’ on Livin’
Apabila Anda adalah nasabah Livin’ by Mandiri, memulai perjalanan investasi kini menjadi lebih mudah dari sebelumnya. Tinggal masuk ke menu ‘Investasi’, kemudian ke Growin’ by Mandiri Sekuritas. Semua prosesnya digital dan mudah: buka RDN melalui Livin’, ikuti proses verifikasi, dan Anda sudah dapat mulai menjelajahi saham yang Anda minati.
Jika sudah menjadi nasabah Growin', investasi di pasar modal juga bisa dilanjutkan ke instrumen lainnya, seperti reksa dana dan obligasi. Investasi reksa dana dan obligasi juga melalui Growin’ App yang dapat diunduh di AppStore atau PlayStore, atau tinggal akses di growin.id tanpa perlu download.
Masih takut memulai investasi di pasar modal? Growin’ dilengkapi oleh DIMA (Digital Interactive Mandiri Sekuritas Assistant), asisten investasi berbasis AI yang terintegrasi dengan riset dan database Mandiri Sekuritas. DIMA memberikan insights yang dibutuhkan investor pemula dan profesional dengan cepat, sehingga investor dapat membuat keputusan investasi yang tepat dan penuh percaya diri.
Yuk, investasi saham, reksa dana, dan/atau obligasi di Growin’ by Mandiri Sekuritas. Akses melalui Livin’ by Mandiri – menu Investasi, atau melalui growin.id tanpa perlu mengunduh aplikasi, atau unduh aplikasi Growin’ di AppStore atau PlayStore. Selamat mencoba!
