Apakah Anda termasuk investor yang risk averse, cenderung menghindari risiko atau memiliki risiko konservatif sampai moderat? Jika jawabannya iya, maka Surat Berharga Negara (SBN) bisa jadi merupakan pilihan tepat. SBN adalah obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah Indonesia, dan karenanya memilikit tingkat risiko yang rendah.
SBN terdiri dari Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Selain berdasarkan basis pengelolaan (konvensional atau syariah), ragam jenis SBN juga bisa dibedakan menurut jenis kuponnya: kupon tetap atau mengambang, dan sifat perdagangannya: dapat diperdagangkan/tradable atau tidak/non-tradable.
Sekarang SBN mana yang tepat untuk masing-masing investor? Jawabannya tergantung pada tujuan keuangan terkait produknya. Jika tujuan keuangan bersifat jangka panjang dan tidak dibutuhkan fleksibilitas dalam hal cash flow/likuiditas atau investasi dalam SBN ini adalah dana dingin yang tidak perlu untuk dicairkan sewaktu-waktu, maka memilih instrumen yang non-tradable seperti SBR (Saving Bonds Retail) atau ST (Sukuk Tabungan) menjadi pilihan terbaik. Produk ini menawarkan kupon mengambang dengan batas bawah (floor), di mana tingkat kupon akan naik mengikuti kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia, namun tidak akan turun di bawah tingkat minimum yang telah ditetapkan. Dengan tenor minimum dua tahun serta opsi pencairan sebagian dana sesuai jadwal yang ditentukan, produk ini memberikan keseimbangan antara imbal hasil yang menarik dan fleksibilitas pengelolaan dana.
Sebaliknya jika dibutuhkan fleksibilitas dalam hal cash flow, maka SBN yang tradable akan menjadi pilihan terbaik, contohnya ORI (Obligasi Ritel Indonesia) yang memiliki kupon tetap, obligasi pemerintah seri FR (Fixed Rate) yang memiliki kupon tetap dan obligasi pemerintah seri VR (Variable Rate) yang memiliki kupon mengambang. Namun, pembelian obligasi FR dan VR oleh investor ritel hanya bisa dilakukan di pasar sekunder. Di pasar perdana, pembelian obligasi FR dan VR lebih ditujukan untuk nasabah institusi dengan nilai nominal pembelian minimum Rp1 miliar. Sementara itu, nilai minimum pembelian Obligasi FR dan VR di pasar sekunder bervariasi tergantung platform penyedianya. Beberapa platform menawarkan minimum pembelian sebesar Rp1 juta, sama dengan nilai minimum pembelian untuk ORI.
Pahami Pergerakan suku Bunga Agar Investasi Optimal
Hal lain yang perlu dipertimbangkan dalam memilih SBN selain tujuan keuangan dan fleksibilitas dalam hal cash flow adalah pergerakan suku bunga. Pemahaman akan pergerakan suku bunga akan membantu mengoptimalkan return dari investasi dalam SBN. Ketika suku bunga diprediksi naik di masa datang, maka pembelian obligasi dengan suku bunga mengambang akan lebih menguntungkan. Dan sebaliknya, ketika suku bunga diprediksi turun, maka pembelian obligasi dengan suku bunga tetap akan lebih menguntungkan.
Hal lain yang tentunya tidak boleh dilupakan dalam berinvestasi adalah melakukan diverfisikasi. Don’t put all your eggs in one basket. Diversifikasi tidak selalu berarti penempatan investasi di instrumen selain obligasi, misalnya reksa dana atau saham, namun juga bisa dilakukan dengan membeli berbagai instrumen investasi dalam kategori yang sama yaitu SBN. Contoh: pembagian alokasi investasi antara obligasi yang tradable dan non-tradable, atau diversifikasi dalam hal tenor, misalnya 2 tahun, 4 tahun, atau 5 tahun.
Secara umum investasi dalam SBN merupakan investasi yang aman dan menguntungkan. Pajak atas bunga/kupon SBN lebih rendah dari deposito; 10% untuk SBN dan 20% untuk deposito. Namun, berinvestasi di SBN bukan berarti tanpa risiko. Berinvestasi di SBN memiliki risiko pasar yang terkait dengan pergerakan suku bunga, juga risiko likuiditas mengingat penjualan SBN tidak selalu bisa dilakukan dengan cepat. Oleh karena itu, pemantauan (review) secara berkala wajib dilakukan untuk memastikan portofolio serta kinerja investasi tetap seimbang dan kuat.
Imbal hasil SBN yang relatif lebih stabil biasanya dijadikan fondasi dalam berinvestasi untuk mengimbangi investasi di instrumen lain, seperti saham atau reksa dana. Namun peninjauan berkala atau kehati-hatian dalam mengatur portofolio investasi tetap harus dilakukan guna meminimalisasi risiko kerugian. Sebagai contoh, adanya kebutuhan mendadak yang mengharuskan ORI yang jumlahnya sedikit dijual sebelum jatuh tempo. Hal ini bisa menyebabkan kerugian ketika harga di pasar sekunder turun. Oleh karena itu, sangatlah penting mengatur strategi portofolio dengan cermat, sehingga imbal hasil dari investasi anda di SBN bisa optimal.
Mudahnya Investasi SBN melalui Growin’ by Mandiri Sekuritas
Pastikan untuk berinvestasi melalui perusahaan sekuritas yang tepercaya, terdaftar, dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sebagai perusahaan sekuritas yang telah berpengalaman lebih dari 25 tahun, Mandiri Sekuritas memberikan kemudahan akses investasi kepada nasabah melalui platform digital terinovatif: Growin’ by Mandiri Sekuritas. Melalui platform ini, investor dapat membeli SBN dengan sangat mudah. Kunjungi growin.id, download Growin’ di AppStore atau PlayStore, atau akses Growin’ melalui Livin’ by Mandiri untuk investasi Anda.
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi: nonequityproduct@mandirisekuritas.co.id