Mandiri Sekuritas Mandiri Sekuritas

Mandiri Sekuritas

  • Tentang Kami
    • Profil Perusahaan
    • Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
    • Tata Kelola Perusahaan
    • Laporan Tahunan
  • Produk & Layanan
    • Corporate Solutions
    • Investor Institusi
    • Investor Retail
    • Riset
  • Siaran Pers & Artikel
    • Siaran Pers
    • Artikel
  • Hubungi Kami
  • growin logo
  • Portal Riset
  • Karir
  • | Siaran Pers & Artikel
  • | artikel
  • | Mengenal Perbedaan Saham, Obligasi, dan Reksa Dana: Mana yang Cocok?

Mengenal Perbedaan Saham, Obligasi, dan Reksa Dana: Mana yang Cocok?

Ditulis oleh Corporate Secretary & Communications
Sep 11, 2025 • 5 min

Minat masyarakat Indonesia untuk berinvestasi di pasar modal terus menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini tidak lepas dari pertumbuhan ekonomi nasional, kemudahan akses informasi, serta perkembangan teknologi yang membuat investasi semakin mudah dan praktis. Fenomena ini menandakan bahwa kesadaran masyarakat untuk membangun keuangan melalui instrumen investasi semakin tinggi.

Pasar modal sendiri adalah wadah yang mempertemukan investor dengan pihak yang membutuhkan dana, baik perusahaan maupun pemerintah. Melalui pasar modal, terdapat berbagai instrumen investasi yang bisa dipilih. Diantara instrumen tersebut, tiga produk yang paling populer untuk nasabah individu atau retail adalah saham, obligasi, dan reksa dana. Ketiganya menawarkan potensi keuntungan dan risiko yang berbeda. Oleh karena itu, penting bagi calon investor untuk memahami karakteristik masing-masing produk agar dapat memilih instrumen yang sesuai dengan profil risiko dan tujuannya.

Saham

Saham merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Dengan membeli saham, investor resmi menjadi bagian dari pemilik perusahaan tersebut. Status kepemilikan ini memberikan hak kepada investor untuk menikmati keuntungan berupa pembagian laba perusahaan (dividen) dan peluang memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham (capital gain).

Semua bentuk investasi pasti memiliki keuntungan dan risikonya, sama halnya dengan saham. Keunggulan saham terletak pada potensi imbal hasil yang cenderung lebih tinggi karena likuiditas pasar saham. Saham termasuk instrumen yang sangat likuid karena dapat diperjualbelikan di bursa hampir setiap hari kerja. Dengan saham, investor juga berkesempatan menjadi bagian dari perusahaan-perusahaan besar yang memiliki reputasi baik di pasar.

Namun, keuntungan yang tinggi datang bersama risiko yang tinggi juga. Pasar saham dikenal sangat fluktuatif dapat memengaruhi harga yang bisa naik dengan cepat, tetapi juga bisa turun drastis dalam waktu singkat. Kondisi ini dapat memicu kerugian nilai harga saham (capital loss) bagi investor. Selain itu, ada juga risiko likuiditas apabila perusahaan mengalami masalah serius yang berakibat dibekukan hingga bahkan dibubarkan.

Reksa Dana

Reksa dana merupakan wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat yang selanjutnya dana tersebut dikelola oleh Manajer Investasi dalam portofolio efek. Portofolio efek sendiri merupakan kumpulan efek pasar modal, seperti saham, obligasi, atau instrumen pasar uang. Reksa dana bisa untuk investor pemula karena kepraktisannya, dana yang disimpan oleh investor akan dibantu dikelola oleh Manajer Investasi.

Menjadi instrumen investasi yang mudah dan praktis merupakan salah satu keunggulan utama dari reksa dana. Investor tidak perlu repot memilih satu per satu saham atau obligasi, karena sudah ada Manajer Investasi yang mengelolanya. Diversifikasi juga menjadi keunggulan atau nilai tambah yang dimiliki reksa dana, dana yang diinvestasikan otomatis tersebar ke berbagai instrumen sehingga risiko lebih terkelola. Selain itu, reksa dana bisa dimulai dengan modal yang cenderung kecil, menjadikannya ramah bagi investor pemula.

Di balik semua keunggulannya, reksa dana juga memiliki risiko meskipun dapat dikatakan tidak setinggi saham. Nilai unit penyertaan bisa saja menurun seiring turunnya harga efek di dalam portofolio. Risiko likuiditas juga dapat muncul ketika banyak investor melakukan penjualan (redemption) dalam waktu bersamaan. Terakhir adalah risiko wanprestasi, yaitu jika pihak terkait gagal memenuhi kewajibannya, yang dapat memengaruhi Nilai Aktiva Bersih (NAB) suatu reksa dana.

Jenis reksa dana pun beragam, mulai dari Reksa Dana Pasar Uang, Reksa Dana Pendapatan Tetap, Reksa Dana Saham, hingga Reksa Dana Campuran. Reksa dana memiliki strategi investasi dan tingkat risiko yang berbeda, sehingga investor bisa memilih sesuai tujuan investasi dan profil risikonya. Secara umum, reksa dana sesuai bagi investor yang memiliki profil risiko agresif atau tinggi sampai moderat atau sedang.

Obligasi

Obligasi atau yang sering disebut surat utang merupakan suatu pernyataan bukti utang dari pihak penerbit obligasi kepada pemegang obligasi (pemberi utang). Obligasi dapat diterbitkan oleh pemerintah melalui Kementerian Keuangan maupun perusahaan/korporasi. Investor yang membeli obligasi berhak menerima bunga atau kupon secara berkala hingga jatuh tempo, dan di akhir periode, pokok investasi biasanya dikembalikan secara penuh. Pada umumnya, obligasi diterbitkan dengan jangka waktu investasi minimal 1 tahun.

Keunggulan obligasi terletak pada stabilitasnya. Dibandingkan dengan saham, harga obligasi cenderung lebih stabil. Bagi investor yang mengutamakan pendapatan rutin, obligasi dapat menjadi pilihan menarik karena kupon yang diterima dibayarkan secara teratur. Terlebih, obligasi pemerintah relatif lebih aman karena dijamin oleh negara.

Meski demikian, obligasi tetap memiliki risiko tersendiri, seperti potensi gagal bayar yang dapat terjadi terutama pada obligasi korporasi. Selain itu, harga obligasi juga bisa turun jika terjadi kenaikan suku bunga. Risiko lain adalah likuiditas, tidak semua obligasi mudah diperjualbelikan di pasar sekunder. Jika dianalogikan, obligasi mirip dengan meminjamkan uang kepada pemerintah atau perusahaan, lalu mendapatkan bunga sebagai imbalan. Bedanya, transaksi ini dilakukan secara resmi melalui instrumen pasar modal. Sebagai produk yang paling menawarkan stabilitas, obligasi dapat dikatakan sesuai untuk investor dengan profil risiko moderat sampai konservatif. Investasi obligasi dapat menjadi alternatif fundamental keuangan yang kuat atau stabil.

Jadi, dapat disimpulkan ketiga instrumen investasi di atas jelas memiliki karakteristik yang berbeda. Secara umum, saham cocok bagi investor dengan profil risiko tinggi atau agresif, atau mereka yang berani mengambil risiko demi keuntungan yang besar. Sementara reksa dana menjadi pilihan ideal untuk investor pemula dengan profil risiko agresif sampai moderat yang ingin berinvestasi di pasar modal dengan keuntungan yang cukup tinggi, tapi praktis dan terdiversifikasi. Obligasi sesuai untuk investor dengan profil risiko moderat sampai konservatif. Investor yang mengutamakan stabilitas dan pendapatan rutin, serta fundamental investasi yang lebih kuat.

Apapun pilihan instrumennya, kuncinya adalah menyesuaikan dengan profil risiko dan tujuan investasi pribadi. Investor yang memahami perbedaan ketiga instrumen ini akan lebih mudah membangun strategi keuangan jangka panjang yang seimbang antara risiko dan hasil.

Kini, memulai investasi di pasar modal semakin mudah dengan hadirnya Growin’ by Mandiri Sekuritas! Jadi investor pasar modal dengan membeli saham, obligasi, maupun reksa dana dalam satu aplikasi. Sebagai platform yang mengedepankan fitur-fitur investasi pasar modal yang user-friendly dan dukungan edukasi investasi, perjalanan menjadi bisa lebih aman, praktis, dan optimal. Yuk, mulai investasi cerdas untuk masa depan yang lebih aman dan optimal!


Baca juga artikel-artikel serupa

Sep 11, 2025
5 min
Mengenal Perbedaan Saham, Obligasi, dan Reksa Dana: Mana yang Cocok?
Sep 4, 2025
5 min
Bagaimana membangun kemakmuran?
Agt 22, 2025
5 min
Investasi dengan Sukuk Ritel SR023, Ikut Kontribusi Membangun Negeri
Bantuan
  • FAQ
  • Kebijakan Privasi
MEDIA SOSIAL
KANTOR PUSAT
  • Menara Mandiri 1 Lt. 24 - 25 Jl. Jend. Sudirman Kav. 54 - 55 Jakarta 12190
  • 08.30 - 17.30 WIB Senin - Jumat
PT Mandiri Sekuritas memiliki izin pialang saham dan memiliki izin penjamin emisi. PT Mandiri Sekuritas berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan © 2023 Mandiri Sekuritas. All Rights Reserved