Perencanaan keuangan (financial planning) sesungguhnya bisa dimulai kapan saja. Namun, selalu ada manfaat lebih jika dimulai sejak dini. Mulai merencanakan keuangan sejak dini berarti memberi cukup waktu untuk belajar, memperbaiki, meningkatkan, dan menikmati hasilnya yang kadang tak terduga.
Bagi Gen-Z, yang lahir tahun 1997-2012, sekarang ini adalah saat yang tepat untuk membuat rencana keuangan termasuk investasi di pasar modal Indonesia agar bisa meraih mimpi di waktu yang dicita-citakan. Gen-Z mulai memasuki dunia kerja, punya penghasilan sendiri, dan tantangan-tantangan tersendiri. Biaya dan gaya hidup yang tinggi serta situasi makroekonomi nasional yang masih bergejolak akibat faktor domestik dan geopolitik global membuat perencanaan keuangan Gen-Z jadi lebih menantang, dan harus mencermati banyak hal. Tapi be excited about it. Paling tidak mulai menabung dan investasi di pasar modal melalui produk yang sesuai, seperti: saham, reksa dana, dan/atau obligasi.
Dari mana mulai perencanaan keuangan?
Perencanaan keuangan dimulai dari menentukan tujuan-tujuan di masa depan dan perkiraan periode waktu mencapainya. Beberapa contoh tujuan masa depan: membeli apartemen atau rumah baru, menikah, membeli mobil, atau pensiun dini. Setelah menentukan tujuan, kajilah kekuatan keuangan berdasarkan penghasilan, pastikan periode waktu mencapainya, kenali profil risiko, dan bila perlu pertimbangkan beberapa kondisi lain, seperti keluarga.
Hitung berapa penghasilan per bulan atau penghasilan yang masuk setiap periode tertentu, jika berwiraswasta. Kenali profil risiko, apakah tipe investor konservatif, moderat, atau agresif. Semakin agresif seorang investor, semakin berani untuk mengambil peluang imbal hasil tinggi, tapi dengan risiko yang tinggi pula.
Pertimbangan lain, seperti kondisi keluarga, apabila ada anggota keluarga yang menjadi tanggungan dapat dimasukkan sesuai keperluan.
Setelah mengkaji semuanya, mulailah membuat rencana keuangan yang matang, dan jalankan. Menjalani rencana keuangan dapat dimulai dengan menyisihkan penghasilan di awal saat kamu menerima penghasilan tersebut. Sisihkan sekitar 20 sampai 30% untuk menabung dan/atau investasi. Contohnya: 30% dari penghasilan adalah untuk tabungan dan investasi, 30% untuk gaya hidup, dan 40% untuk kebutuhan pokok, seperti membayar sewa rumah/kos, makan, pakaian, dan transportasi. Jika masih memiliki utang konsumtif seperti kartu kredit atau paylater, maka pembayaran cicilan harus masuk ke dalam pos kebutuhan pokok. Jalankan rencana keuangan dengan disiplin, jika ada rejeki lebih, tingkatkan jumlah tabungan atau investasi untuk mempercepat tercapainya tujuan keuangan.
Langkah selanjutnya adalah menentukan produk investasi yang cocok. Produk-produk pasar modal seperti investasi saham, reksa dana, dan obligasi bisa jadi pertimbangan utama untuk berinvestasi jangka panjang karena menawarkan imbal hasil yang cukup tinggi – walaupun biasanya juga diiringi dengan risiko yang cukup tinggi. Jika memiliki profil risiko agresif atau moderat, coba investasi saham melalui platform digital, seperti Growin’ by Mandiri Sekuritas yang bisa diakses melalui growin.id, Livin’ by Mandiri menu Investasi, atau unduh di PlayStore atau AppStore. Sebelum investasi saham, pelajari dulu hal-hal mendasar, seperti mekanisme atau cara kerja pasar modal Indonesia dan istilah-istilahnya, seperti: buy, sell, bullish, bearish, capital gain, dividen, dan lain-lain, serta platform trading saham yang dituju. Last but not least, pilihlah perusahaan sekuritas terbaik, terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), seperti Mandiri Sekuritas yang juga merupakan perusahaan anak dari Bank Mandiri dengan pengalaman lebih dari 25 tahun.
Investasi saham cukup terjangkau dan dapat dimulai dengan menggunakan ‘dana dingin’ atau dana yang disisihkan untuk investasi dan risikonya, bukan dana yang harusnya digunakan untuk kebutuhan pokok.
Jika profil risiko moderat sampai konservatif, atau toleransi kepada risiko rendah, investasi reksa dana atau obligasi bisa jadi pilihan. Reksa dana adalah instrumen investasi yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh Manajer Investasi. Keunggulan investasi ini adalah memberikan imbal hasil yang cukup tinggi dan pengelolaannya dilakukan oleh Manajer Investasi profesional, sehingga investor tidak perlu repot. Dana di reksa dana tersebut diinvestasikan ke berbagai instrumen seperti saham, obligasi, atau pasar uang sesuai jenis reksa dana. Pelajari dulu tipe-tipe reksa dana yang terdiri dari pasar uang, pendapatan tetap, campuran, dan saham.
Sementara investasi obligasi adalah membeli surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan swasta. Dengan harga yang terjangkau atau bisa mulai dari Rp 1 juta, investor akan menerima imbal hasil berupa kupon (bunga) yang cukup tinggi dibandingkan dengan deposito. Meskipun tetap ada risiko, obligasi dianggap lebih aman terutama yang diterbitkan oleh pemerintah. Baik reksa dana maupun obligasi, semuanya sekarang bisa dibeli dengan mudah dari satu aplikasi trading: Growin’ by Mandiri Sekuritas.
Dalam menjalankan rencana keuangan, pastikan untuk terus meningkatkan literasi tentang produk dan hal-hal terkait lainnya dari waktu ke waktu. Pastikan telah benar-benar paham produknya saat kita membeli dan lakukan peninjauan kembali dari waktu ke waktu untuk memastikan kinerja investasi maksimal.
Terakhir, pelajari betul-betul aplikasi investasi digital, dimana kita membeli produk tersebut. Di era digital ini, informasi dan aplikasi investasi keuangan sangat mudah diakses. Investasi saham, reksa dana, dan obligasi bisa diakses dalam satu platform seperti Growin’. Aplikasi seperti Growin’ bukan hanya memiliki fitur-fitur investasi pasar modal lengkap, tapi juga didukung asisten virtual DIMA yang berbasis AI. Investor tidak perlu pusing mencari dan mengolah data untuk mendukung keputusan investasinya. DIMA bisa membantu menyelesaikan berbagai masalah investor pemula ataupun professional traders.
