Pasar saham (Bursa Efek) merupakan investasi yang sudah berkembang, karena keuntungan yang ditawarkan sangat menarik. Apabila ada keuntungan, pastilah juga ada kerugian yang menghantui, yang disebut juga sebagai risiko bisnis saham. Hal tersebut harus siap dihadapi dan juga diminimalisir oleh investor yang bermain saham. Oleh sebab itu ada baiknya bagi pelaku investasi saham harus bisa mengetahui risiko - risiko bisnis saham.
1. Kondisi Negara
Kondisi ekonomi dan politik sebuah negara berhubungan erat dengan pasar saham. Anda tidak akan mau menginvestasikan uang Anda pada negara yang sedang krisis. Risiko ini berhubungan dengan suatu kepastian dan keamanan, selain itu tentu tidak ada investor yang ingin berinvestasi jika pertumbuhan ekonomi negara tersebut negatif.
2. Capital Loss
Capital loss adalah kerugian yang diperoleh dari selisih harga jual dan harga beli saham, dengan kata lain investor menjual saham lebih rendah dari harga belinya. Misalnya seorang investor membeli saham ‘A’ dengan harga per lembar Rp 3.000, kemudian harga saham mengalami penurunan hingga mencapai Rp 2.700 per lembar saham. Karena takut harganya terus turun, saham tersebut langsung dijual oleh investor tersebut (cut loss). Berarti investor tersebut telah mengalami capital loss sebesar Rp 300 untuk setiap lembar saham yang dijualnya.
3. Risiko Nilai Tukar Mata Uang
Perubahan nilai tukar mata uang yang terjadi secara drastis dalam waktu singkat juga dapat dikatakan sangat berpengaruh terhadap kestabilan bursa saham. Hal ini berpotensi membuat bursa saham bergejolak, terutama perusahaan yang memiliki hutang dalam bentuk mata uang asing. Penguatan nilai tukar secara signifikan akan mengakibatkan terjadinya deflasi yang merugikan ekonomi secara keseluruhan. Dampak dari deflasi tersebut adalah melemahnya pertumbuhan negara karena tertutupnya pasar ekspor.
4. Risiko Suspend
Apabila suatu saham terkena suspend atau diberhentikan perdagangannya oleh otoritas bursa efek, investor tidak dapat menjual sahamnya hingga dicabut dari status suspend. Jangka waktu suspend bervariasi, biasanya berlangsung dalam waktu singkat, hanya dalam kurun waktu satu sampai beberapa hari perdagangan.
Ada beberapa hal yang menyebabkan saham mengalami suspend, diantaranya:
- Harga saham mengalami kenaikan atau penurunan harga yang luar biasa dalam waktu singkat.
- Perusahaan tersebut dipailitkan oleh kreditornya.
- Suatu kondisi dimana otoritas bursa meminta konfirmasi perusahaan tersebut, misalnya bila perusahaan tidak memberi laporan keuangan hingga batas waktu yang ditentukan.
5. Risiko Likuiditas
Risiko ini berkaitan dengan nilai kapitalisasi dan besarnya transaksi sebuah saham, Anda tidak dapat menjual saham pada harga terkininya ketika dibutuhkan. Hal tersebut terjadi karena tidak ada pembeli yang berminat, sebab perusahaan dinyatakan bangkrut oleh pengadilan dan perusahaan dibubarkan. Adanya faktor tidak terduga seperti itu mengharuskan Anda menjual seluruh kepemilikan saham.
Dapat dikatakan bahwa beberapa risiko tersebut adalah batu sandungan besar untuk setiap bisnis saham dan perlu ditangani segera setelah risiko tersebut terjadi. Hal inilah yang menyebabkan mengapa pengelolaan (manajemen) risiko menjadi sangat penting dalam bisnis saham. Ketahui pula cara membeli saham yang benar agar Anda dapat meminimalisir risiko yang mungkin terjadi. Sebaiknya belilah saham perusahaan yang memiliki fundamental sehat, perusahaan tersebut tidak harus perusahaan bluechip atau berkapitalisasi pasar besar, namun Anda harus memastikan perusahaan tersebut transparan dan sehat laporan keuangannya. Anda juga dapat memilih perusahaan sekuritas terbaik untuk membantu Anda menjalani bisnis saham seperti Mandiri Sekuritas yang sudah dipercaya sebagai salah satu investment bank terbaik di Indonesia.